REDAKSIBENGKULU.COM, BENGKULU — Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu yang kian mendekat menyisakan waktu kurang dari 20 hari lagi. Dalam momen ini, elektabilitas pasangan Rohidin-Meriani (ROMER) semakin menguat, menciptakan jarak yang sulit dikejar bagi pesaing utamanya, Helmi-Mian.
Hasil survei terbaru Pilkada Provinsi Bengkulu yang dirilis oleh Lembaga Riset dan Kajian Opini Publik pada Rabu, 6 Oktober 2024, menunjukkan bahwa tingkat keterpilihan kandidat petahana mencapai 47,6 persen, mengungguli pasangan Helmi Hasan-Mian yang memperoleh 27,3 persen. Sementara itu, sebanyak 25,1 persen responden masih belum menentukan pilihan. Survei ini dilakukan pada periode 10 Oktober hingga 4 November 2024 dengan menggunakan metode multistage random sampling, melibatkan 2.400 responden, dan memiliki margin of error sebesar 2,5 persen.
Peningkatan elektabilitas ROMER tidak hanya didorong oleh popularitas personal, tetapi juga oleh dukungan luas dari berbagai elemen masyarakat, termasuk beragam etnis dan kelompok agama di Bengkulu. Mereka secara terbuka menyatakan dukungannya kepada pasangan ROMER yang dianggap memberikan solusi nyata bagi masyarakat Bengkulu.
Pengamat politik dari Universitas Bengkulu (UNIB), Jarto Tarigan, yang telah berpengalaman dalam menganalisis dinamika politik di Bengkulu, turut memberikan pandangannya. Menurutnya, keberhasilan Rohidin dalam mengelola pemerintahan terlihat nyata melalui kebijakan-kebijakan yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Rohidin memiliki komitmen yang kuat untuk memajukan Bengkulu, dan kebijakan yang ia terapkan sangat berpihak pada kepentingan masyarakat luas. Ini sangat berbeda dengan kebijakan Helmi, yang justru membuat beban ekonomi semakin berat bagi masyarakat dengan kenaikan pajak hingga sepuluh kali lipat,” ujarnya, 07/10/2024.
Kebijakan tersebut dianggap menambah kesulitan hidup masyarakat, yang sudah terbebani dengan tantangan ekonomi sehari-hari.
Dari segi program kerja, Jarto juga menyoroti keunggulan Rohidin yang dirasa lebih realistis dalam konteks kepemimpinan tingkat provinsi.
“Program kerja Rohidin sangat realistis dan disesuaikan dengan kapasitas seorang gubernur yang menangani wilayah sebesar Bengkulu, yang tentunya berbeda dari ruang lingkup seorang wali kota,” tambahnya.
Menurut Jarto, Rohidin berhasil menerapkan berbagai program yang mencakup sektor kesehatan, pendidikan, dan infrastruktur, yang dampaknya benar-benar dirasakan masyarakat di pelosok Bengkulu.
Dalam kepemimpinan, Rohidin juga dinilai memiliki pendekatan yang teduh, menciptakan suasana harmonis di tengah masyarakat. Sikapnya yang tenang dan tidak emosional dalam menghadapi masalah dianggap sebagai nilai tambah yang penting dalam memimpin provinsi yang beragam ini.
“Rohidin mampu membawa ketenangan dalam kepemimpinannya, dan masyarakat merasakan bahwa dia hadir sebagai pemimpin yang dekat dan memahami kebutuhan mereka,” lanjut Jarto.
Tidak hanya itu, hasil debat publik pertama juga menjadi momen penting yang memperkuat posisi Rohidin di mata masyarakat.
Dalam debat tersebut, Rohidin dinilai lebih menguasai berbagai persoalan yang dihadapi Bengkulu.
Ia mampu menjawab setiap pertanyaan dengan solusi konkret, memperlihatkan pemahaman yang dalam tentang isu-isu utama seperti pembangunan ekonomi, pengentasan kemiskinan, serta peningkatan kualitas layanan publik.
Sementara Helmi dianggap belum mampu memberikan jawaban yang substansial dan konkret, terutama terkait isu-isu krusial yang menjadi perhatian masyarakat.
Jarto Tarigan menilai debat tersebut menjadi pembuka mata bagi masyarakat untuk melihat perbedaan kualitas antara kedua kandidat.
“Masyarakat dapat melihat sendiri siapa yang lebih menguasai masalah dan siapa yang sekadar beretorika. Rohidin berhasil menunjukkan bahwa ia adalah pemimpin yang tangguh dan paham apa yang dibutuhkan Bengkulu untuk maju,” ungkapnya.
Tren positif dukungan yang terus bertambah ini mengindikasikan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap pasangan ROMER.
Dukungan dari berbagai kelompok masyarakat juga menguat setelah melihat konsistensi Rohidin dalam menghadirkan kebijakan yang prorakyat.
Sejumlah tokoh masyarakat, pemuka agama, dan perwakilan etnis juga menyatakan bahwa kebijakan Rohidin benar-benar dirasakan manfaatnya. Dari program pengentasan kemiskinan, bantuan bagi petani, hingga pengembangan UMKM, masyarakat merasakan perubahan positif yang dirasa belum pernah ada di pemerintahan sebelumnya.
Dengan tren elektabilitas yang terus naik, Helmi kini berada dalam situasi yang sulit. Tinggal tersisa kurang dari tiga minggu, jarak elektabilitas yang semakin besar membuatnya harus bekerja ekstra keras untuk mengejar Rohidin.
Namun, dengan tingginya antusiasme dan dukungan dari masyarakat untuk ROMER, Jarto Tarigan memperkirakan bahwa tren ini akan sulit dibalik dalam waktu singkat.
“Jika melihat dinamika saat ini, Rohidin dan Meriani memiliki peluang besar untuk memenangkan kepercayaan masyarakat Bengkulu pada pemilihan kali ini,” tambahnya.
Masyarakat Bengkulu yang menginginkan pemimpin yang membawa solusi konkret dan kepemimpinan yang stabil tampaknya telah menemukan pilihan mereka. Waktu yang semakin singkat hingga hari pemilihan akan menjadi ajang pembuktian akhir bagi para kandidat, namun tren dukungan yang semakin kuat kepada ROMER memperlihatkan kepercayaan masyarakat yang mendalam terhadap pasangan ini.(red)